Bus Trans Sidoarjo telah beroperasi

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 22 September 2015

Sidoarjo di Hati Bus Baru ?

Bus Mulai Jalan Setelah Berhenti di Halte Pasar Larangan
Bus Mulai Jalan Setelah Berhenti di Halte Pasar Larangan
Bus Rapid Transit (BRT)  / Bus Trans Sidoarjo (BTS) telah beroperasi hari ini. Sidoarjo meluncurkan moda transportasi darat yang di gagas oleh pemkab di Kantor Dinas Perhubungan Sidoarjo. Di buka oleh bupati, bus hibah dari menteri perhubungan berjumlah tiga puluh buah baru dioperasikan sepuluh buah. Hari uji coba gratis untuk seluruh penumpang.
Rute yang ditempuh sementara paling ujung selatan adalah Porong berakhir di Terminal Purabaya melalui jalan Tol. Meski sempat menjadi polemik di awal pembangunan bahkan sempat molor dari jadwal awal, akhirnya hari ini diluncurkan. Berdasarkan pengamatan singkat di Halte pasar Larangan pukul 12.00 WIB. Ada beberapa pelajar SMP sedang menantikan bus berwarna khas biru itu. Menurut informasi BTS, berhenti di setiap halte maksimal 10 menit. Di Edisi uji coba tentu masih berada dalam tahap penyesuaian.
Nampak jelas BTS ini tergolong masih kinclong. Kaca belakang dan samping tertulis “Ayo Naik Bus Biar Gak Bikin Mancet”.
Halte Pasar Larangan Terlihat Lengang Setelah Penumpang Diangkut Bus
Halte Pasar Larangan Terlihat Lengang Setelah Penumpang Diangkut Bus
Mirip dengan Trans Jakarta, Trans Semarang atau Trans Jogja bentuk bus tidak seperti bus pada umumnya, pintu berada di tengan dengan pembuka dikendalikan oleh sopir secara otomatis. Di awal  tertulis istilah BTS atau BRT, namun di body bus tertera “Trans Gerbang Kertasusila”.
Diprediksi akan banyak orang tertarik untuk mencoba apalagi hanya perlu uang lima ribu rupiah jarak dekat atau jauh. Meskipun belum bisa dipastikan penumpang tertarik memanfaatkan setiap hari. Target dinas perhubungan sebenarnya adalah pengendara kendaraan pribadi agar berkurang. Sehingga macet bisa di kurangi, lebih lagi saat jam berangkat atau pulang kerja.
Anda tertarik mencoba ? Akhir pekan nanti mungkin banyak yang penasaran merasakan kenyamanan Trans Gerbang Kertasusila. Seperti halnya kereta Sidoarjo – Mojokerto beberapa bulan lalu yang lagi naik daun. Semoga bermanfaat untuk warga Sidoarjo. Peluncuran bus tidak dipaksakan hanya untuk media citra menjelang pilkada. Kita berharap program berbasis manfaat. Bagi Warga selamat menikmati transportasi baru dan yang tak kalah penting adalah menjaga Halte yang tersebar di berbagai tempat agar selalu bersih, aman, nyaman.

Jumat, 11 September 2015

Menelusuri daya tarik kampung halaman

maket waduk bendo ponorogo
Maket Waduk Bendo. Sumber : kecamatan-sawoo.blogspot.co.id
Lebaran menjadi penantian panjang setiap muslim dan warga Indonesia khusunya, karena puluhan aspek budaya dan pengaruhnya mampu menggerakkan segala kehidupan mulai dari ekonomi, politik, sosial budaya dan lain sebagainya. Saat lebaran tiba beberapa politisi saling berucap salam sapa. Bidang ekonomi jelas secara kasat mata bila Ramadhan menjelang akhir. Semakin indah saat melihat budaya di berbagai daerah merayakan bulan Lebaran dengan mudik & silaturahim.
Lebaran tahun 2015 ada hal yang berbeda tentu istimewa, sekaligus tulisan ini di persembahkan buat duo spesial di hati. Kadang masih agak sulit untuk memulai dari mana tulisan ini di uraikan. Karena terlalu sederhana bagi yang sudah biasa keliling objek wisata, namun yakin sekali suatu ketika tempat ini akan menjadi salah satu rujukan dan satu dari sekian banyak kebanggan di kota Reyog.
Berawal dari cerita-cerita bahwa di kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo ada proyek besar yaitu waduk. Menafsir jarak, tempat ini tidak terlalu jauh jauh rumah. Pagi itu diawali dari keinginan untuk refresh dan melihat-lihat di sekeliling kampung halaman. Sekitar 15 menit menuju dalan anyar (jalan baru) warga begitu menyebutnya. Sebenarnya Jalan ini sudah cukup lama ada, tapi tak sebagus dan semulus sekarang. Jalan di desa Kemuning yang menghubungkan jalur kecamatan Mlarak dan kota dengan Waduk Bendo. Setelah tiba di dalan anyar, mayoritas di kiri kanan berupa hamparan sawah yang luas hingga menghubungkan ke desa sebelah, tak ketinggalan menyempatkan diri nampang dulu di depan kamera. Di ujung nan jauh view gunung menghiasai cerahnya pagi hari. Sekitar jam enam  pagi sudah mulai banyak orang berlalu lalang, karena suasana yang segar dan jalan relatif sepi, sebagian orang memanfaatkan untuk berolahraga. Jogging atau sekedar jalan-jalan. Bahkan ada pula yang memanfaatkan untuk belajar mengendarai mobil. Selain hamparan sawah yang luas ada warung sederhana yang dibangun dengan bambu. Nampaknya warung ini dimanfaatkan pula untuk bercengkrama di malam hari. Biasanya warung ini ramai di saat musim panen. Petani melepas lelah sambil menyantap hidangan yang dijajakan.
Papan Informasi Proyek
Papan Informasi Proyek Rusak
Di ujung dalan anyar ini di temukan papan proyek sudah mulai rusak. Tulisan hasil dari digital printing sebagian sudah hilang tulisannya karena sobek. Posisi papan juga tidak tegak. Nampak jelas jika papan informasi ini tidak banyak yang mempedulikan. Padahal saya penasaran sekali berapa nilai proyek, dan alamat pasti dari waduk yang termasuk proyek multi years. Saat mencoba mencari informasi di internet proyek ini bernilai 600 miliar. Pengelola waduk ini berada di bawah kementrian pekerjaan umum, direktorat sumber daya alam termasuk di dalamnya adalah Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.
Di kampung halaman, bila lebaran tiba biasanya ramai dengan hiasan lampu jalan, kembang api, bunyi-bunyian mercon dll. hal itu juga terlihat jelas di dalan anyar ini. Ceceran kertas bekas ledakan mercon berserakan di pinggir jalan. Kadang menjadi pemandangan yang membanggakan bagi warga, semakin banyak ceceran kertas, semakin meriah pula perayaan lebaran. Potongan kertas keci-kecil hasil gulungan pembungkus bubuk mesiu sebagai bahan peledak utama berada di sisi kanan kiri bahu jalan karena terhempas oleh kendaraan yang melintas.
Setelah menikmati udara segar di sekeliling sawah, petualangan mulai dilakukan. Perjalanan menuju waduk Bendo hanya sekitar 18 sampai 20 menit menggunakan sepeda motor. Melewati beberapa desa yang berbeda kecamatan, mulai dari Desa Kemuning, Wilangan (kecamatan Sambit) Bondrang dan Ngindeng (kecamatan sawoo). Kalau dilihat di google map jaraknya 8,1 KM dengan durasi 15 menit bila mengendarai mobil. Di desa Ngindeng sendiri sebenarnya banyak objek yang menarik baik secara histori maupun kemanfaatan sosial. Konon ada rumah singgah Jendral Sudirman yang sampai saat ini di lindungi. Keinginan saya objek ini adalah target penelusuran berikutnya. di desa ini juga Jembatan gantung untuk menghubungkan wilayah yang dibatasi oleh sungai. Selain itu ada Goa Landak. Tapi tulisan “Goa Landak” berdasarkan penelusuran saya di google map bukan hasil kunjungan langsung. Nah, nantinya ada objek yang menjadi ikon baru yaitu Waduk Bendo. Saat ini Waduk Bendo masih berupa sungai besar, bukit-bukit dan kampung penduduk akan di relokasi. Saat saya berkunjung di “calon” waduk yang megah ini, ada dua mobil dengan beberapa orang, kelihatannya sebuah keluarga. Meski belum selesai pembangunan, bahkan masih proses pemenuhan infrastruktur seperti jalan raya, proses relokasi dll ternyata sudah menjadi daya tarik juga. Apalagi jika suatu saat nanti pembangunan tuntas, entah kapan tahunnya tiga empat atau lima tahun mendatang, bisa lebih ramai dikunjungi. Menurut Tempo Online Waduk ini sudah diresmikan pembangunannya mulai 17 Desember 2013 lalu oleh Menteri PU saat itu Djoko Kirmanto.
Berpose Setelah dari Warung
Jalan Menuju Warung Kopi "Warto"
Salah satu view yang menarik dari area waduk ini adalah Gunung Bayangkaki. Saya menyempatkan diri untuk menghampiri satu-satunya warung kopi di tempat ini. Terdapat tulisan banner ukuran 1 x 80 cm tertulis “Warto, warung kopi toto. Pesona Gunung Bayang Kaki Bendungan Bendo”. Bagi yang hendak jalan-jalan ke tempat ini bisa mampir meski tempatnya sedikit masuk dari jalan utama. Letaknya agak meninggi dari jalan setapak yang dilewati. Tak mau ketinggalan, nuansa batu akik pun kelihatan saat penjual kopi menawarkan beberapa bongkahan batu. Batu yang sudah dirapikan ditawarkan tiga puluh ribu rupiah. Kata si penjual “sungai di sini memang banyak di datangi para pemburu batu, bahkan ada yang dari Ponorogo dan Madiun”. Jam setengah tujuh pagi lelaki kekar penjual kopi ini sudah buka. Sayang saya lupa tanya nama dan nomer HPnya. Yang pasti buka sampai sekitar jam empat sore. Setelah menikmati tempe tahu goreng dan segelas teh hangat saya beranjak pulang dengan angan-angan yang tinggi. Ingin meramaikan dan mempublikasikan uraian tentang waduk bendo yang rencananya diselesai tahun 2017 (Nasional.tempo.co).

Berikut ini gambar-gambar yang sempat di abadikan saat jalan-jalan
Sedang menikmati gorengan dan teh anget
Sedang menikmati gorengan dan teh anget
Bongkahan batu bahan akik
Bongkahan batu bahan akik berbagai pilihan
batu bahan akik sudah dirapikan
batu akik dari sungai Bendo sudah dirapikan harga rata-rata 30 ribu







gambar background sungai waduk bendo
gambar background sungai waduk bendo. gambar bukit di belakang akan di hubungkan dengan jembatan

Jalan baru menuju Waduk Bendo, terlihat lengang dan bercecer kertas berkas mercon
Jalan baru menuju Waduk Bendo, terlihat lengang dan bercecer kertas bekas mercon







Hamparan sawah dengan gunung di ujung jauh dalan anyar)
Hamparan sawah, gunung di ujung jauh 








Gambar maket waduk bendo, sumber : kecamatan-sawoo.blogspot.co.id,

Semoga dengan pembangunan waduk ini bisa memberikan dampak positif untuk lingkungan, masyarakat umum dan menjadi objek wisata baru.

link berita terkait waduk Bendo silakan baca di bawah ini: